Sosialisasikan BLT dan Serahkan Santunan Jaminan Kematian, Pemkab Harap Pemanfaatan Untuk Modal Usah
Ket [Foto]: Sosialisasikan BLT dan Serahkan Santunan Jaminan Kematian, Pemkab Harap Pemanfaatan Untuk Modal Usaha

Sosialisasikan BLT dan Serahkan Santunan Jaminan Kematian, Pemkab Harap Pemanfaatan Untuk Modal Usah

Temanggung, MediaCenter – Pemkab Temanggung melalui Dinas Sosial menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dengan agenda sosialisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT), Launching Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dengan pemberian kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi buruh tani tembakau dan pekerja rentan, serta penyerahan Santunan Jaminan Kematian secara simbolis kepada empat ahli waris pekerja rentan dan satu ahli waris aparatur desa di Pendopo Pengayoman, Selasa (23/7/2024) pagi. 

Tujuan kegiatan adalah untuk mewujudkan pelaksanaan BLT dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang sebagian menggunakan DBHCHT Kabupaten Temanggung Tahun 2024 agar berjalan lebih baik. 

Selain itu, juga untuk memberikan pemahaman kepada seluruh Perangkat Desa di Kabupaten Temanggung mengenai manfaat dari pemberian BLT DBHCHT kepada masyarakat, serta memperkenalkan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan DIY, Isnavodiar Jatmiko menyampaikan, bahwa di Kabupaten Temanggung tahun ini telah tercatat sebanyak 170 kasus meninggal dunia yang disebabkan oleh kecelakaan kerja. 

“Risiko meninggal, karena kecelakaan kerja ini masih tabu di masyarakat, tapi secara risiko ini sangat dekat dengan kita,” ujarnya. 

Ia juga melaporkan, bahwa pada tahun 2023, BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan sebesar 340 miliar rupiah khusus untuk kasus meninggal dikarenakan kecelakaan kerja. 

“Jika kita hitung secara nominal, tahun 2023 kemarin kami membayarkan kasus meninggal sebanyak 340 miliar rupiah dan pada tahun ini sudah tembus hampir 200 miliar rupiah. Untuk satu kasus meninggal akan diberikan santunan sebesar 42 juta rupiah ditambah beasiswa bagi anak atau ahli waris yang ada hingga selesai perguruan tinggi dengan pemberian dana sebesar 12 juta rupiah tiap tahunnya,” papar Isnavodiar. 

Pj. Bupati Hary Agung Prabowo dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh stakeholder akan pencapaian penurunan presentase kemiskinan di Kabupaten Temanggung. 

“Data kemiskinan kita pada 2023 di angka 9,27 persen, lalu kemarin saya dapat surat, bahwa data kemiskinan tahun ini turun di angka 8,87 persen. Ini rangking empat se-Indonesia, karena turunnya sangat drastis,” tandas Pj. Bupati. 

Sejalan dengan adanya penurunan angka kemiskinan tersebut, demi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Temanggung, diadakan program jaminan sosial yang merupakan perubahan bentuk dari santunan kematian. 

“Program jaminan sosial ini adalah perubahan bentuk dari santunan kematian. Diharapkan, dengan jaminan sosial berupa dana sebesar 42 juta rupiah, dapat menjadi modal untuk  membantu masyarakat untuk membuka dan meneruskan usaha, sehingga uang tersebut bisa berputar,” jelasnya. 

Pj. Bupati turut menyampaikan apresiasi terhadap inovasi ini, serta berbagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Temanggung. 

“Ini merupakan salah satu inovasi yang diciptakan dan dananya berasal dari berbagai sumber,” pungkasnya. (Mrt;Nin;Ekp)

Sosialisasikan BLT dan Serahkan Santunan Jaminan Kematian, Pemkab Harap Pemanfaatan Untuk Modal Usaha
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook