Temanggung, Media Center - Bappeda Kabupaten Temanggung bersama BPBD, USAID IUWASH Tangguh dan instansi terkait lainnya, mengadakan Diskusi Kajian Risiko Perubahan Iklim Terhadap Kerentanan Sumber Daya Air di Kabupaten Temanggung. Diskusi dilaksanakan di Hotel Alliyana Temanggung, Rabu (31/7/2024).

Kegiatan merupakan tindak lanjut dari FGD yang dilaksanakan sebelumnya, terkait rencana penyusunan kajian risiko perubahan iklim terhadap sumber daya air di Kabupaten Temanggung. 

Anang Bagus Setiawan, selaku Water Resources Management Specialist USAID IUWASH Tangguh menyampaikan, pada kesempatan tersebut disampaikan hasil analisis yang sudah dilakukan sebelumnya, kepada OPD terkait, Komite Konservasi, ada juga perwakilan dari akademisi. 

“Dari hasil analisis terkait ketersediaan air, di Temanggung masih dalam kondisi sedang , tetapi dengan semakin tingginya suhu, semakin sedikitnya curah hujan, ada potensi di tahun 2050 ketersediaan air semakin langka,” terangnya

Ia menambahkan,  dibutuhkan saran dan masukan dari  masyarakat untuk menjaga iklim, menjaga ekosistem agar tetap terjaga. 

Priya Andaka, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiaagaan BPBD Kabupaten Temanggung menyambut positif terkait kegiatan yang dilakukan. Ia mendorong kepada seluruh unsur masyarakat untuk terus bersama menjaga alam, salah satunya melalui konservasi lahan, dan membuat sumur resapan.

“Tanaman itu sangat penting dan dibutuhkan setiap orang. Dengan penghijauan, alam menjadi indah, ketersediaan air tetap terjaga.Mari kita terus menanam dan merawat  sampai kapanpun, karena itu bagian cara menjaga alam,” pungkasnya. (sv;ekn;ekp)