Ket [Foto]: Kemeriahan Panen Raya Tembakau di Legoksari
Kemeriahan Panen Raya Tembakau di Legoksari: Tradisi Ubarampe Ketan Salak Jadi Sorotan
Temanggung, Media Center – Setiap tahun, masyarakat petani tembakau Temanggung di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro menggelar tradisi panen raya tembakau. Panen raya ini merupakan momen penting bagi petani tembakau daerah tersebut.
Tradisi ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga dengan syarat dan filosofi yang mendalam. Biasanya kegiatan ini akan dimulai dengan kirab masyarakat di daerah tersebut dengan membawa tumpeng.
Kegiatan panen raya ini dilaksanakan di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo. Desa ini oleh masyarakat didominasi dan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian tembakau dengan luas kurang lebih 450 hektare.
Kadus Lamuk Legok Ki Lukman Sutopo berharap, panen tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu. Sutopo juga mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan di Lereng Gunung Sumbing.
“Kegiatan ini rutin di setiap tahunnya, cuma ini seremonialnya di lahan pertanian,” ujarnya.
Terdapat hal yang menarik dan berbeda dari kirab lainnya, yaitu ubarampe berupa Ketan Salak. Sutopo mengatakan, filosofi dari ubarampe ini sejalan dengan diadakannya kegiatan.
“Tapi yang terpenting adalah dengan ubarampe yang dinamakan ketan salak. Ketan salak itu terbuat dari ketan yang sudah dimasak dan ditambahi dengan gula jawa, tapi beda dengan wajik,” jelasnya.
Menurutnya, ketan salak hanya ada di Desa Legoksari, dan memiliki filosofi, bahwa penyatuan garam dan gula itu menjadikannya gurih. Untuk itu, harapannya, saat kita hidup di masyarakat yang mayoritas sebagai petani tembakau, nantinya bisa mendapat nilai-nilai yang baik.
Warga Desa Legoksari sangat antusias dalam kegiatan, seperti salah satu warga yang menyampaikan harapannya untuk kesuksesan panen raya.
“Semua warga masyarakat berdoa semoga cuaca itu bagus, dan hasilnya bisa lebih bagus dan lakunya mahal, harapan orang tani itu seperti ini,” ungkap Ponijo (53) seorang petani Desa Legoksari yang sudah mulai bertani dari tahun 1976.
Panen raya tembakau ini secara simbolis dimulai dari pemetikan pertama yang dilakukan oleh Pj. Bupati Hary Agung Prabowo, Kamis (08/08/2024).
Sejalan dengan harapan Sutopo, Pj. Bupati juga berharap, para petani di Kabupaten Temanggung bisa menghasilkan panen raya berkualitas dan menggembirakan dengan harga tinggi.(eknu;wili;swi;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook