Temanggung, MediaCenter -  Sebanyak 16 klub dari Pondok Pesantren di eks-Karesidenan Kedu mengikuti Liga Santri 2 yang digelar Pondok Pesantren Darul Muttaqin Selopampang, Temanggung, yang dilangsungkan di Stadion Bhumi Phala.

Pengasuh Ponpes Darul Muttaqin Temanggung Muhammad Abdul Mukhid Cholil mengatakan, even sebagai langkah untuk memupuk dan menjaring bakat santri di bidang olahraga, khususnya sepak bola. 

"Santri tidak hanya mengaji atau membaca kitab, namun juga berprestasi di bidang olahraga," kata Muhammad Abdul Mukhid Cholil, usai pembukaan even, Jumat (20/9/2024).

Ia mengatakan, even Liga Santri diharapkan meningkatkan tali persaudaraan antar santri dan mampu menyehatkan jiwa dan rohani santri, sehingga menjadi santri yang tangguh yang siap untuk menjadi pemimpin di Indonesia pada masa depan.

"Kami berharap, ada santri yang bermain di kancah nasional dan menjadi timnas," lanjutnya.

Ia menyampaikan, ke depan tidak hanya sepak bola, namun ada juga cabang yang lain seperti bola voli, sehingga makin banyak santri sebagai atlet nasional, maupun internasional.

Penggagas Liga Santri Muhammad Abdul Karim mengatakan, awal mula digagas Liga Santri sebagai protes halus digelarnya Liga Santri yang dilakukan oleh PBNU yang ternyata ada sejumlah pemain yang bukan dari santri, tetapi memang atlet profesional.

"Kami lakukan screening, bahwa pemain benar-benar santri. Jika ada tim yang memainkan non santri akan mendapat diskualifikasi," terangnya.

Pada pertandingan perdana, mempertandingkan antara FC Manggisan Al Mubarok Wonosobo dengan Putra Saddam FC dari Pompes Darul Muttaqin, dengan berkesudahan 7-0 untuk Putra Sadam. 

Pembukaan Liga Santri dilakukan dengan sepakan pertama oleh Pengasuh Ponpes Darul Muttaqin Temanggung Muhammad Abdul Mukhid Cholil. (Aiz;Ekp)