Temanggung, Media Center - Untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas bawang putih di Temanggung, petani sangat berharap adanya pembaharuan pengetahuan dalam metode penananman bawang putih.

Meskipun penanaman bawang putih di Temanggung telah mendapatkan hasil dengan kualitas yang bagus, tetapi masyarakat khususnya petani bawang ingin mendapatkan ilmu baru dalam mengembangkan komoditas tersebut. Seperti yang telah dilakukan oleh lembaga penelitian dari China yang sempat berkunjung ke Desa Glapansari, Parakan Temanggung beberapa waktu lalu, telah memberikan ilmu kepada petani untuk meningkatkan hasil panen bawang putih.

Sukeng Driyo selaku Kepala Desa Glapansari menyampaikan bahwa pengetahuan baru mengenai metode budidaya bawang sangat dibutuhkan oleh para petani.

Hal ini terbukti, dalam beberapa tahun setelah petani menggunakan mulsa hasil tanam bawang putih meningkat secara signifikan. "Hasilnya, kalau dulu gak pake mulsa hasil panennya kecil - kecil,  sekarang pake mulsa agak cukup signifikan pertumbuhan kuantitasnya",  ungkap Driyo usai melakukan panen raya bawang putih di Desa Glapansari Parakan Temanggung, Selasa (11/4).

Driyo juga mengungkapkan penggunaan mulsa tersebut merupakan pengetahuan baru bagi petani, karena sebelum tahun 2000 mulsa belum banyak. “Dulu memang sebelum tahun 2000 memang belum banyak mulsa, petani belum tahu masih biasa, sehingga operasionalnya habis untuk membersihkan rumput sekarangkan rumput cukup dilubang – lubangi jadi masih bias ditangani  sendiri oleh petani, jadi dapat mengurangi ongkos produksi”.

Dalam hal ini, Sukeng pun sangat berharap kepada balai – balai penelitian, agar terus melakukan penelitian di Temanggung khususnya di Desa Glapansari agar dapat melakukan transfer teknologi kepada para petani, sehingga petani mendapatkan pembaharuan pengetahuan dalam mengembangkan komoditas ini. (MC TMG/ Penulis : Ria / Foto ; Agung ; Editor ;Ekape).