Temanggung, MediaCenter - Bencana angin ribut kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, yakni Kecamatan Pringsurat dan Candiroto. Angin yang bertiup kencang itu menumbangkan pohon dan merusak bangunan rumah milik warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung,Totok Nur Setyanto mengatakan, laporan awal adalah adanya pohon tumbang pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Pringsurat (depan pemakaman Tionghoa). Pohon besar yang tumbang itu menutupi jalan raya penghubung Jogja-Magelang, oleh karena itu, pihaknya segera menurunkan personel untuk melakukan pemangkasan dan menyingkirkan, agar tidak menghambat laju kendaraan.

"Cuaca ekstrem berupa angin kencang juga terjadi di sekitar Desa Soropadan, mengakibatkan pohon manggisntumbang dan menghalangi akses jalan menuju rumah Samsudaya (54) dan Fadil Muslih. Serta pohon petai milik Budi (55) juga tumbang dan menutup akses jalan desa. BPBD dan relawan gabungan, serta masyarakat telah melaksanakan penanganan pembersihan material pohon tumbang, sehingga jalan sudah dapat dilalui kembali.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka," ujarnya, Jumat (14/2/2025) malam.

Sementara itu, angin kencang yang melanda Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto mengakibatkan beberapa rumah mengalami rusak pada bagian atap, baik berupa genteng, maupun galvalum. Lima rumah kategori rusak sedang dan tiga rumah rusak ringan. Dengan rincian sebagai berikut:
 Rusak sedang :
1. Rumah Bapak Rohimin 4x5 meter;
2. Rumah Bapak Jumair 5x4 meter;
3. Rumah Bapak Rupi 4x4 meter;
4. Rumah Bapak Buriwanto 5x4 meter; dan
5. Rumah Bapak Wahrodi 4x5 meter
Rusak ringan:
1. Rumah Bapak Suketnanto 2x2 meter;
2. Rumah Bapak Sukirno 2x2 meter; dan
3. Rumah Ibu Ponijem 3x2 meter;

"Masyarakat yang terdampak angin saat ini telah melakukan kerja bakti guna pembenahan atap. Terdapat pua beberapa rumah yang hanya dilapisi terpal untuk sementara, dikarenakan belum ada bahan bangunan untuk pembenahan. Tidak ada korban jiwa, maupun luka, namun kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada meski harus tetap tenang," imbaunya. (ary;ekp)