Temanggung, Media Center - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengingatkan kepada seluruh masyarakat Temanggung untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masih tingginya potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga awal bulan April, terutama saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Intensitas hujan di sejumlah wilayah diperkirakan masih tinggi, bahkan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto mengatakan, Kabupaten Temanggung menjadi salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

"Jadi daerah rawan banjir dan longsor di Kabupaten Temanggung itu ada di 14 kecamatan, antara lain Kecamatan Bejen, Gemawang, Kaloran, Tretep, Pringsurat, Wonoboyo dan Kledung," katanya.

Ia menambahkan, bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor harus bersiaga sejak saat ini. Sebab, sekarang ini musim hujan telah merata di wilayah Temanggung dengan intensitas yang berbeda-beda.

"Hujannya sudah merata, namun dengan intensitas yang berbeda-beda, mulai dari hujan ringan hingga hujan deras," imbuhnya.

Menghadapi kondisi cuaca ekstrem itu, BPBD Temanggung mengimbau masyarakat mewaspadai dan kemudian dapat membaca cuaca, serta potensi bencana di wilayahnya masing-masing. Termasuk masyarakat harus bisa mengevakuasi diri dan menyelamatkan keluarga, serta harta berharga saat kondisi darurat terjadi.

"BPBD Temanggung membuka pelaporan kebencanaan selama 24 jam, dan kami juga menyiagakan personel, jika sewaktu-waktu terjadi musibah bencana alam kami respon cepat," pungkasnya. (Fir;Ekp)