Temanggung, MediaCenter -  Kapolres Temanggung AKBP Rully Thomas meminta kepada jajaran Polri di Polres Temanggung untuk menanamkan di benak, bahwa Polri adalah fasilitator dan mediator, sehingga penyampaian pendapat di muka umum dapat berjalan sesuai dengan semestinya.

"Polri bukan pihak yang menjadi sasaran unjuk rasa, melainkan hanya mediator atau pengamanan kegiatan penyampaian pendapat," kata AKBP Rully Thomas, Senin (14/4/2025).

Kapolres menyampaikan itu pada kegiatan apel kesiapan kompi Dalmas, peleton Power of Hand (POH) dan tim negosiator yang digelar di Halaman Mapolres setempat.

Adapun peserta apel diantaranya adalah satu peleton tim POH, 3 peleton Dalmas lanjut 3 peleton Dalmas awal, 1 pleton tim negosiator dan 1 pleton gabungan reskrim, intelijen dan narkoba.

AKBP Rully Thomas menekankan kepada jajaran Polri di Polres Temanggung untuk menghilangkan mindset, bahwa pengunjuk rasa adalah lawan dari Polri dalam melaksanakan pengamanan.

Kapolres mengemukakan peran intelijen, Binmas dan Humas menjadi tumpuan dalam penanganan aksi unjuk rasa, sementara negosiator adalah cooling system pada saat aksi unjuk rasa.

"Perlu diketahui juga negosiator akan dilaksanakan pelatihan di Polda Jateng dalam waktu dekat," lanjutnya.

Kapolres menegaskan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan aksi unjuk rasa di Polres Temanggung berada di level 4. Apabila sudah melebihi atau adanya aksi anarkis akan dikendalikan oleh Brimob Polda Jateng. (Aiz;Ekp)