
Ket [Foto]:
Antusias Masyarakat Temanggung Njoget Bareng Njo, Dukung Jarang Kepang Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Temanggung, Media Center – Malam yang meriah dengan animo, serta antusias masyarakat Kabupaten Temanggung dalam memperingati Hari Tari Sedunia yang jatuh pada Selasa (29/4/2025), terpancar dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Ratusan Seniman asal Kabupaten Temanggung yang bertajuk “Njoget Bareng Njo!” yang dikemas dalam bentuk flashmob tarian Jaran Kepang yang berlangsung di Area Citywalk, depan Alun-alun Temanggung.
Bupati Agus Gondrong beserta jajaran Forkopimda Temanggung hadir, sekaligus berkesempatan mengikuti flashmob tarian Jaran Kepang di tengah seniman, budayawan, dan masyarakat. Tak hanya Jaran Kepang, tarian seperti Topeng Ireng dan menyanyikan binarung Jaran Manggung juga turut menghiasi gelaran pada malam itu. Selain itu, tarian massal tersebut juga menjadi simbol deklarasi dan dukungan terhadap seni tari Jaran Kepangkatan agar masuk sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO.
Berkaitan dengan dukungan terhadap seni tari Jaran Kepang agar masuk sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO, masyarakat berbondong-bondong menyambut dengan hangat dan mendukung seutuhnya, Jaran Kepang Temanggung untuk diajukan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO.
Seperti halnya Dwi Widodo (30), warga Kecamatan Bansari, Temanggung menanggapi, bahwa momen ini sangat tepat dan selangkah lebih maju dari negara-negara lain.
Karena menurutnya, pengusulan warisan budaya ini sering mengalami keterlambatan dan ketertinggalan, sehingga mengakibatkan hilangnya warisan budaya yang kita miliki.
“Kita jangan sampai keduluan seperti yang sudah-sudah, maka dari itu, saya sangat setuju upaya kali ini selangkah lebih maju dari negara-negara lain dalam memajukan dan mengusulkan Jaran Kepang sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO,” dukungnya.
Selanjutnya, penggiat Jaran Kepang Temanggung Mak Mi “Hokya” (52) mengatakan, Jaran Kepang Idakep asli Temanggung tersebut mengalami perkembangan yang besar dibandingkan yang sebelumnya, dengan ditandai oleh berbagai generasi anak muda di lintas pelajar, maupun umum yang masih terus melestarikan tarian Jaran Kepang.
“Kami penggiat Jaran Kepang mendukung penuh Jaran Kepang sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO, apapun kesenian bolah masuk ke Temanggung, akan tetapi, Jaran Kepang tetap harus jaya,” katanya.
Selain itu, Evila (20) merasa bangga, sebagai warga Kecamatan Candiroto, Temanggung melihat Jaran Kepang Temanggung dapat diajukan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO.
Ia menambahkan, kesenangannya terhadap Jaran Kepang, karena merupakan peninggalan leluhur dan tradisi tarian yang unik, sehingga patut dijaga dan dilestarikan.
“Saya sebagai masyarakat Temanggung merasa bangga dan ini merupakan budaya yang terus dikembangkan, semoga kedepannya bisa terus dilestarikan dan saya sangat mendukung penuh Jaran Kepang sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO,” ungkapnya. (Wll;Chy;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook