Pengambilan Air suci Waisak di Umbul Jumprit, Lambang Ketenangan dan Kejernihan Hati
Ket [Foto]:

Pengambilan Air suci Waisak di Umbul Jumprit, Lambang Ketenangan dan Kejernihan Hati

Temanggung, MediaCenter - Bhiksu Sangha mengambil air suci di Umbul Jumprit di Lereng Gunung Sindoro di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, sebagai rangkaian perayaan Waisak Nasional 2569 Buddhist Era (BE), Minggu (11/5/2025).

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional Tanto Harsono mengatakan, pengambilan air suci di Umbul Jumprit dilakukan sangha yang ada di Walubi secara bergantian yang dilanjutkan upacara ritual air berkah Tri Suci Waisak di Umbul Jumprit dan Puja Bakti.

"Air ini selanjutnya dibawa ke Candi Mendut untuk disemayamkan dan Senin (12/5/2024) besuk, bersama-sama dengan api abadi dari Mrapen dibawa ke Candi Borobudur untuk perayaan detik-detik Waisak," tuturnya.

Ia mengatakan, dalam prosesi pengambilan air suci itu, setidaknya 60 hingga 100 biksu yang terlibat. Sedangkan air yang akan disemayamkan di Candi Mendut sebanyak 22 kendi.

Dijelaskan air bermakna sumber kehidupan, karena lebih dari 40 persen dari tubuh manusia adalah air.
Umat Buddha berharap, dengan perayaan Waisak, kehidupan menjadi lebih baik,  semua bisa belajar dengan budi dharma lebih bagus, sehingga otomatis hatinya akan tentram dan damai.

"Terwujud kesejahteraan bersama dan golnya adalah Indonesia Maju pada tahun 2045," lanjutnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung H. Fatchur Rochman menyampaikan, selamat datang pada mulia para sangha di Kabupaten Temanggung.

Ia menyampaikan, pengambilan air suci di Umbul Jumprit sebagai simbol kesucian dan jernihnya pikiran, serta sumber berkah bagi umat Buddha dan seluruh umat manusia.

"Air suci ini diyakini melambangkan ketenangan hati dan juga kerendahan diri, serta merupakan sumber kehidupan," tandasnya. (Aiz;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
This notification will be closed in seconds.