Ket [Foto]:
BPBD Libatkan Pelajar dalam Penanggulangan Bencana
Temanggung, MediaCenter - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung melibatkan pelajar di daerah tersebut untuk terlibat dalam penanggulangan bencana. Keterlibatan dimulai dari mendapatkan sosialisasi, pelatihan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, BPBD bekerjasama dengan sekolah gelar pelatihan penanggulangan bencana dengan sasaran pelajar.
"Kemarin (Jumat, 16/5/2025) kami gelar pelatihan di SMK HKTI terkait penanggulangan bencana," kata Totok Nursetyanto, Sabtu (17/5/2025).
Dikatakan, pelajar telah terlibat dalam penanggulangan bencana di daerah tersebut. Sosialisasi dan pelatihan diperlukan agar peran mereka lebih aktif.
Ia menambahkan, pemberdayaan masyarakat atau komunitas sangat penting bagi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk menciptakan tangguh bencana.
Pranata Pencarian dan Pertolongan BPBD Temanggung, Suci Nadzar Setiyobudi mengatakan, proses pengelolaan risiko bencana yang secara aktif melibatkan masyarakat berisiko dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana sebagai urusan bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
Keterlibatan masyarakat ini, baik secara individu, komunitas, perguruan tinggi, institusi pendidikan dan organisasi profesi.
"Pelajar termasuk pada secara individu, maupun komunitas melalui organisasi kesiswaan," jelasnya.
Pada pelatihan itu, materi yang disampaikan antara lain hak dan kewajiban masyarakat dalam penanggulangan bencana yang diantaranya berhak untuk mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya kelompok masyarakat rentan bencana.
Sedang kewajiban masyarakat adalah menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan melakukan kegiatan penanggulangan bencana, serta memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan bencana.
Dikatakan, pelajar juga mendapat pelatihan apa yang harus dikerjakan pada pra bencana, saat kejadian bencana dan pasca bencana.
Pra bencana semisal melakukan upaya pencegahan saat bencana memberikan informasi kejadian dan melakukan evakuasi.
"Sedangkan pasca bencana dengan berpartisipasi dalam pembuatan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi dan dalam upaya pemulihan dan pembangunan sarana dan prasarana umum," pungkasnya. (Aiz;Ekp)








Tuliskan Komentar anda dari account Facebook