Gempa Datang, Siswa SMP Pesat Tembarak Merunduk di Bawah Kursi
Ket [Foto]:

Gempa Datang, Siswa SMP Pesat Tembarak Merunduk di Bawah Kursi

Temanggung, MediaCenter - Sirine tanda gempa bumi menyalak, siswa-siswi SMP Pesat Tawangsari, Kecamatan Tembarak yang tengah mengikuti kegiatan belajar-mengajar merespon dengan berusaha menyelamatkan diri.

Ada yang berlindung di bawah kursi, melindungi kepala dengan kedua tangan sambil berlari keluar kelas, dan ada pula yang berlari keluar kelas sambil mengangkat kursi di atas kepala.

Ada pula yang bengong tidak tahu apa yang harus dikerjakan ketika menghadapi gempa bumi.

Sampai di luar kelas, mereka berkumpul di halaman. Sejumlah siswa mendata teman-temannya, dan yang cedera mendapat pertolongan pertama sesuai kebutuhan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, SMP Pesat menggelar pelatihan mitigasi bencana untuk memberikan pembekalan kepada siswa-siswi mengenai pengenalan diri terhadap kebencanaan.

"Pelatihan ini diikuti sekitar 50 siswa dari kelas 7 dan 8," katanya, Rabu (21/5/2025).

Totok mengatakan, pelatihan mencakup materi pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat dan simulasi bencana.

Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan sekolah, maupun di rumah.

Ia melanjutkan, siswa diberikan  pemahaman dasar mengenai jenis-jenis bencana dan langkah pencegahannya. Siswa juga diajak untuk mengikuti simulasi secara langsung.

"Siswa dilatih cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa, melakukan evakuasi yang aman, serta memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara yang tepat," tandasnya.

Kepala SMP Pesat, Lina Lutfiana mengatakan, kegiatan sangat penting untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Siswa menjadi tahu secara teori. Para siswa juga ditekankan untuk memahami pentingnya melakukan simulasi, agar ketika terjadi bencana sungguhan mereka sudah terlatih dan tidak panik," tuturnya.

Dikemukakan, kegiatan mendapat apresiasi dari siswa yang merasa terbantu memahami hal-hal dasar dalam kebencanaan.

Pihaknya berharap, kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin. Pelatihan yang ada diharapkan menjadi langkah awal untuk membentuk budaya siaga bencana di lingkungan sekolah, serta memperkuat kapasitas individu dalam menghadapi resiko bencana secara cepat, tepat dan mandiri. (Aiz;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook