Ket [Foto]:
Peduli Anak Bangsa, Bupati Agus Gondrong dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kompak Berikan Tausiyah Pendidikan
Temanggung, MediaCenter - Bupati Agus Setyawan dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti, kompak menebar semangat memajukan pendidikan kepada anak bangsa. Keduanya secara bergantian memberikan motivasi itu pada acara Tausiyah Pendidikan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Pemuda Temanggung, Kamis (22/5/2025) petang.
Bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini mengapresiasi kegiatan bertema "Kolaborasi dan Transformasi Membangun Pendidikan Muhammadiyah Unggul dan Berdaya Saing" ini.
Apapun itu, kata Agus, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsihnya yang besar kepada dunia pendidikan, termasuk di Kabupaten Temanggung. Ia pun selalu terbuka kepada Muhammadiyah untuk melakukan diskusi guna mencari solusi pada setiap persoalan yang ada.
"Alhamdulillah, kita bisa berjumpa dalam acara memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan PDM Muhammadiyah adalah yang sangat peduli terhadap pendidikan. Perannya dalam mencerdaskan kehidupan, khususnya di Kabupaten Temanggung luar biasa, termasuk di kesehatan," ujarnya.
Agus pun menyampaikan, bahwa salah satu visinya adalah "sejahtera" dan itu akan bisa terwujud, manakala kita semua berpendidikan, sehat dan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Itu adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan dan itu pun akan dicapai, jika ada sinergi, saling asah, asuh, dan asih.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menuturkan, bahwa Hari Kebangkitan Nasional itu sebagai momentum merefleksikan semangat persatuan dan kebangkitan jiwa kebangsaan.
Kebangkitan Nasional sendiri dimulai dari organisasi modern pertama, yakni Boedi Utomo pada tahun 1908 yang berperan besar memperjuangkan solidaritas dan pembaharuan sosial di tengah keragaman yang ada, baik budaya, etnis, maupun agama.
"Dari semangat Hari Kebangkitan Nasional ini kita harus bangkit sebagai bangsa, kita harus bangkit sebagai komunitas muslim, dan semangat kebangkitan itu ditunjukkan para elit Boedi Utomo yang artinya akhlakul karimah, para elit Boedi Utomo yang peduli pada kaum alit," katanya.
Boedi Utomo, kata Mu'ti, memiliki kepekaan dan tanggung jawab untuk membantu kaum alit (rakyat jelata_red), maka dari sinilah spirit melayani itu lahir. Hal inilah kemudian saat ini yang harus dibangun secara bersama-sama, termasuk di sekolah-sekolah tidak boleh melahirkan anak yang elit dan elitis. Boleh elit, tapi harus peduli kepada kaum alit.
"Karena itu, semangat kebangkitan nasional harus menjadi semangat, bahwa bangsa ini maju dengan kekuatan intelektual. Boedi Utomo adalah gerakan yang menandai diakhirinya perlawanan bersenjata untuk merebut kemerdekaan dan perlawanan intelektual itulah yang ternyata berhasil mengantarkan Indonesia menjadi negara merdeka yang fondasinya dimulai dari perlawanan bersenjata dari para pahlawan kita," tandasnya. (Ary;Ekp)








Tuliskan Komentar anda dari account Facebook