DKPPP Soroti Kematian Massal Ikan di Sungai Galeh dan Brangkongan, Parakan
Ket [Foto]:

DKPPP Soroti Kematian Massal Ikan di Sungai Galeh dan Brangkongan, Parakan

Temanggung, MediaCenter – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung  menyoroti kematian massal ikan-ikan di Sungai Galeh dan Sungai Brangkongan, Kecamatan Parakan. Kasus ini mencuat setelah laporan dari komunitas pemancing melalui Media Monitoring Terpadu (MMT) awal Juni lalu, terkait kematian massal jenis ikan Mahseer.

Atiek Nafiah, Pengawas Perikanan Muda DKPPP, menjelaskan, bahwa pihaknya langsung melakukan tindakan darurat dan melakukan pengecekan kualitas air, serta kondisi ikan.

"Sebelumnya sudah ada, tapi tidak sebanyak yang dilaporkan, pada waktu kami turun ke lokasi, kami masih jumpai banyak kematian. Ikan yang hidup pun terserang banyak penyakit," ungkapnya, di sela-sela acara dialog "Jagongan" di Radio eRTe FM Temanggung, Kamis (3/7/2025).

Kematian massal ikan diduga dipicu oleh tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini. Kondisi tersebut dapat memengaruhi keseimbangan biota di perairan sungai, menyebabkan stres pada ikan, serta memicu munculnya parasit. Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan, karena masih menunggu hasil uji laboratorium.

Sementara itu, Eti Sulistyowati, Pengelola Statistik Perikanan, mengungkapkan, bahwa hasil pengujian terhadap parameter air seperti suhu (25–30°C), pH, dan tingkat kekeruhan masih berada dalam batas normal. Namun, kadar amonia dan fosfat terdeteksi mengalami peningkatan.

“Kami juga telah menguji sampel insang ikan yang mati, namun tidak ditemukan keberadaan virus Koi Herpes Virus (KHV),” ujarnya.

Eti menambahkan, curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir turut meningkatkan kekeruhan air, yang dapat menyulitkan ikan bernapas dan memicu stres. Kombinasi stres, serangan parasit, dan kemungkinan infeksi bakteri diduga kuat menjadi penyebab utama kematian ikan secara massal.

Sebagai langkah tanggap, DKPPP mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit antar ikan, tidak membuang limbah ke perairan umum, menggunakan bahan ramah lingkungan dalam setiap aktivitas perairan, tidak menangkap ikan yang berukuran terlalu kecil, serta selalu menggunakan alat tangkap yang aman.

Bagi para pembudidaya ikan juga dianjurkan untuk menggunakan filter air, memilih benih unggul dari sumber terpercaya, memberikan pakan bermutu, dan melakukan karantina, serta isolasi terhadap ikan yang sakit. (Adi;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook