Temanggung, MediaCenter - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengingatkan, bencana alam berpotensi terjadi di semua wilayah di kabupaten tersebut, baik yang ada di perkotaan, maupun lereng pegunungan. Sehingga diharapkan, semua warga untuk selalu waspada akan kejadian bencana alam.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, bencana alam diantaranya angin kencang, badai, banjir, longsor, gempa bumi dan bencana gunung berapi.

"Tiap wilayah punya karakteristik bencana alam, sehingga diperlukan gerakan mitigasi kebencanaan sesuai karakteristik itu," kata Totok Nursetyanto, Kamis (10/7/2025).

Disampaikan, BPBD gencarkan sosialisasi dan mitigasi tanggap siaga di daerah-daerah yang punya potensi besar terjadi bencana, diantaranya di Desa Pesantren, Kecamatan Wonoboyo.

Kegiatan ditujukan pada masyarakat umum, utamanya pada perangkat desa, lembaga desa, Linmas, BPD, Ketua RT dan RW, relawan atau organisasi kepemudaan. Materi yang disampaikan tentang dasar penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, penanganan darurat dan pertolongan pertama.

Totok mengatakan, Linmas di tingkat desa agar berperan aktif sebagai ujung tombak perlindungan masyarakat sesuai Permendagri Nomor 26 Tahun 2020 di tingkat desa.

" Linmas tidak hanya pada keamanan dan ketertiban masyarakat, namun juga berperan dalam perlindungan terkait kebencanaan," katanya.

Linmas diterangkan berperan pada mitigasi, yakni upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

"Linmas harus terlibat aktif dalam mitigasi bencana," tandasnya.

Totok menyampaikan, musim kemarau tahun ini adalah cenderung basah, dan tetap berpotensi ada bencana alam. Di musim ini bisa saja terjadi kebakaran hutan dan lahan, angin kencang, badai, longsor dan banjir, mengingat hujan dengan intesitas tinggi dan lama masih terjadi. (Aiz;Ekp)