Temanggung, MediaCenter – Komisi VIII DPR RI meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 16 di Gedung Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Jawa Tengah, pada Jumat (25/7/2025).

Rombongan yang didampingi Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, langsung meninjau proses belajar mengajar serta menyempatkan diri berinteraksi dengan para siswa untuk memberikan motivasi dan membangkitkan semangat belajar.

Wakil Ketua Komisi VIII, Abdul Wachid, mengatakan bahwa sarana dan prasarana di 63 Sekolah Rakyat yang saat ini beroperasi dinilai sudah memadai. Selanjutnya, pemerintah daerah diharapkan segera menyediakan lahan seluas 5 hingga 20 hektare untuk pembangunan sekolah tahap kedua yang direncanakan dimulai pada tahun 2026.

"Setelah ini kita akan menuju Sekolah Rakyat yang sesungguhnya, tahap dua, yang lahannya akan disediakan oleh pemerintah daerah. Anggaran pembangunannya dari pusat dan direncanakan mulai tahun 2026. Di Temanggung ini sudah ada lima hektare, ditambah dua hektare lagi yang siap dibangun sekolah," katanya.

Ia menambahkan, keberadaan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi keluarga miskin menjadi solusi untuk memastikan anak-anak mendapatkan akses pendidikan berkualitas.

"Ini adalah program Pak Prabowo, sesuai amanat UUD 1945 Pasal 34, bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Sekolah Rakyat ini dapat memotong garis kemiskinan, sesuai cita-cita Pak Prabowo, bahwa pada tahun 2045 kita menuju Indonesia Emas. Jadi anak-anak ini dididik tidak hanya secara formal, tetapi juga melalui pendidikan karakter," ujarnya.

Komisi VIII DPR RI juga menekankan pentingnya koordinasi antarlembaga agar program Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

"Program ini tidak hanya menyentuh aspek pendidikan, tetapi juga aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat," tambahnya. (Fr;Sv)