Ikhtiar Agus Gondrong Berbuah Hasil, PT Djarum Tambah Kuota Pembelian Hingga 6.000 Ton
Ket [Foto]: Syukuran awal pembelian tembakau musim panen 2025, di Gudang Tembakau Djarum OKT, pada Kamis (7/8/2025) pagi

Ikhtiar Agus Gondrong Berbuah Hasil, PT Djarum Tambah Kuota Pembelian Hingga 6.000 Ton

Temanggung, MediaCenter – Sejumlah upaya yang ditempuh Bupati Agus Setyawan dalam memperjuangkan serapan panenan tembakau petani oleh industri rokok tahun ini akhirnya membuahkan hasil.

Salah satu pabrikan rokok terbesar di Indonesia, PT. Djarum, menambah kuota pembelian atau serapan bahan baku tembakau dari sebelumnya 5.000 ton menjadi 6.000 ton di musim panen raya tahun ini.

Hal tersebut ditandai dengan prosesi doa bersama syukuran awal pembelian tembakau musim panen 2025, di Gudang Tembakau Djarum OKT, pada Kamis (7/8/2025) pagi, yang diikuti oleh kalangan petani hingga Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung.

“Sejumlah upaya telah kami tempuh jelang periode panen raya beberapa waktu lalu, agar panenan tembakau petani dapat terserap maksimal. Termasuk visit industri ke Kudus, Malang, dan Surabaya,” ungkap Bupati Agus yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Dirinya meminta agar para petani senantiasa memedomani sejumlah kriteria yang dianjurkan oleh pihak industri, dengan harapan agar seluruh hasil panenan tembakau dapat terserap secara maksimal, serta memiliki kompetitif.

Dengan demikian, tembakau dapat kembali menjadi salah satu tumpuan perekonomian dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

“Harapan saya, mari kita perbaiki kualitas tembakau kita, seperti apa yang dianjurkan oleh pabrikan. Sehingga seluruh hasil panenan musim ini dapat terserap secara maksimal,” pintanya.

Dirinya menyebut, berdasar data yang ada, luas area tanam tembakau di Kabupaten Temanggung saat ini mencapai 13.000 hektare, dengan proyeksi hasil panenan mencapai 10.000 ton.

Agus optimis, seluruh hasil panenan milik petani Temanggung tersebut dapat terserap dengan baik, mengingat sejumlah pabrikan lain juga telah bertahap mulai membuka keran pembelian.

“Sebenarnya klasifikasi bahan baku yang diminta industri sama. Yakni kering, non campuran gula, dan berasal dari varietas yang bagus,” imbuhnya.

Sementara itu, Arief Raharja, selaku pihak perwakilan pembelian PT. Djarum di Temanggung menjelaskan, bahwa musim panen 2025 ini, untuk pertama kalinya, perusahaan tersebut melakukan penjajakan kerjasama dengan pihak Pemkab Temanggung.

“Baru pertama kalinya, kami melakukan kerjasama yang cukup intensif dengan Pemkab Temanggung terkait serapan bahan baku di musim panen raya,” ungkapnya.

Meski tengah terkendala cuaca kemarau basah, namun PT. Djarum tetap meminta petani agar menjaga kualitas bahan baku, sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh industri.

“Bulan Agustus ini kita akan mulai pembelian dengan kuota sekitar 6.000 ton atau bertambah 1.000 ton dari sebelumnya. Syaratnya bahan baku dalam kondisi kering, non gula, dan berasal dari bibit varietas Jawa. Untuk hari ini, untuk kelas B+ berada di kisaran harga Rp 60.000/kilo dan C- antara Rp 70.000 hingga Rp 75.000/kilogramnya,” urainya. (Ifn;Istw;Ekp)

Syukuran awal pembelian tembakau musim panen 2025, di Gudang Tembakau Djarum OKT, pada Kamis (7/8/2025) pagi
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook