Bupati Agus Setyawan menghadiri acara doa bersama dan tabur bunga untuk menghormati para pahlawan kusuma bangsa di Jembatan Sungai Progo, serta monumen di area makam Mayjend TNI Bambang Sugeng, Sabtu (16/8/2025) malam. Jembatan Progo menjadi saksi bisu peristiwa pilu pembantaian ribuan pejuang RI oleh tentara NICA Belanda pada masa agresi militer ke II tahun 1948-1949. Kala itu, para pejuang dan rakyat yang ditangkap tentara penjajah dieksekusi di atas jembatan ini, kepalanya dipenggal tubuhnya diberondong peluru tajam, kemudian jasadnya dibuang ke alur sungai.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian tahlil bersama dipimpin KH. Furqon Masyhuri, dilanjutkan dengan tabur bunga di atas jembatan bersejarah tersebut, bersama warga Kelurahan Madureso dan Kranggan. Selanjutnya, Bupati meletakkan buket bunga di sebuah monumen di area makam Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-3 Mayjend TNI Bambang Sugeng. Semasa menjabat Panglima Divisi III, Bambang menjadi inisiator Serangan Umum 1 Maret 1949 yang mengguncang dunia internasional, sebagai pembuktian, bahwa TNI dan Republik Indonesia masih ada.

"Tempat ini menjadi saksi sejarah pejuang-pejuang kita yang dengan gagah berani melawan penjajah, saya apresiasi yang dilakukan warga Kelurahan Madureso dan Kranggan, dengan cara ini untuk bagaimana kita selalu mengingat sejarah. Betapa dahsyatnya perlawanan pejuang, mereka mempertaruhkan nyawa demi terlepas dari genggaman penjajah. Mari kita bersama-sama mengisi kemerdekaan, jangan sampai mengecawakan para pejuang," tandasnya. (Ary;Istw;Ekp)