Temanggung, MediaCenter – Rasa bahagia tengah bergelayut di benak ratusan warga Dusun Talun, Desa Pagersari, Kecamatan Tlogomulyo. Pasalnya, mereka berkesempatan mampir di Rumah Dinas Pendopo Pengayoman dan ditemui langsung oleh Bupati Agus Setyawan, di sela-sela penyelenggaraan pawai karnaval dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, pada Minggu (17/8/2025) siang.

Warga mengaku, mereka sengaja meluangkan waktu demi dapat berjumpa dan unjuk kebolehan berbagai seni dan budaya lokal kepada bupati yang akrab disapa Agus Gondrong tersebut.

Menariknya, sebagai bentuk rasa cinta, para warga turut membawakan bingkisan berupa beragam hasil bumi, seperti tembakau lembutan dari lereng Gunung Sumbing, sayur mayur, dan beragam jenis palawija lain.

Salah seorang warga, Udi Slamet (42), mengaku bahwa mereka merasa sangat bahagia dapat memperoleh kesempatan berjumpa langsung dengan orang nomor satu di Temanggung dan unjuk kebolehan di Pendopo Pengayoman.

Pasalnya, hal ini merupakan pengalaman pertama mereka kala merayakan kemeriahan peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia.

“Senang sekali bisa diterima dan bertemu langsung dengan Pak Bupati. Rombongan pawai berkeliling dengan mengendarai sepeda motor dan mobil hias, dan melibatkan seluruh warga. Baik itu tua, muda, hingga anak-anak, baik laki-laki, maupun perempuan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Agus Setyawan, mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap kesediaan seluruh warga Desa Talun yang bersedia mampir di Pendopo Pengayoman di tengah prosesi karnaval keliling.

Terlebih, mereka juga telah membawakan buah tangan berupa hasil bumi yang dianggap sebagai wujud tali asih dari warga masyarakat.

“Matursuwun (terimakasih) sudah meluangkan waktu datang di Pendopo Pengayoman yang tak lain merupakan rumah rakyat ini. Bahagia rasanya melihat panjenengan semua bahagia dalam perjumpaan kita kali ini,” tuturnya.

Agus juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif, mengingat perjuangan para pendahulu dalam meraih kemerdekaan bukanlah perkara yang mudah, serta butuh pengorbanan besar.

“Saya tidak bisa sendiri dalam membangun Temanggung. Butuh semangat, gotong-royong, dan sikap saling menghormati bersama-sama,” pintanya. (Ifn;Istw;Ekp)