Agus Gondrong Gelar Sayembara Produktivitas Cabai 2025-2026 Demi Capai Diversifikasi Ekonomi
Ket [Foto]:

Agus Gondrong Gelar Sayembara Produktivitas Cabai 2025-2026 Demi Capai Diversifikasi Ekonomi

Temanggung, MediaCenter -Upaya inovasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Temanggung, dalam berbagai bidang, salah satunya pertanian. Bupati Agus Setyawan menggelar sayembara produktivitas tanaman cabai 2025-2026 bagi para petani di Kabupaten Temanggung. Upaya ini merupakan bagian dari ikhtiar diversifikasi ekonomi.

Bupati yang akrab disapa Agus Gondrong inipun menyampaikan, mengapa pihaknya menggelar sayembara ini, sebab salah satu program dalam kepemimpinannya adalah diversifikasi ekonomi. Maka, harus ditempuh dengan langkah kreatif dan inovatif. Dalam kompetisi ini hadiahnya pun tidak membebani APBD, karena Agus menggunakan uang pribadi.

"Hadiahnya pakai uang pribadi, karena keprihatinan, saya anak petani, maka lomba ini tidak mau membebani APBD, khusus untuk lomba cabai. Salah satu program kita adalah diversifikasi ekonomi, diversifikasi itu tidak harus mengkonversi, karena cabai kita Temanggung di pasar Indonesia sudah dikenal, karena ketahanan dan tingkat pedasnya luar biasa," ujarnya usai menghadiri Technical Meeting Sayembara Produktivitas Cabai 2025-2026, Kabupaten Temanggung, di Pendopo Pengayoman, Selasa (9/9/2025).

Acara yang diikuti 192 peserta ini selain kompetisi, juga bertujuan agar ke depan petani bisa menanam cabai dengan baik dan benar, supaya produktivitas semakin meningkat. Sayembara ini, sekaligus menjadi cara agar harga pokok produksi petani untuk tanaman cabai bisa diminimalisir.

"Apapun semuanya harus kita dasari, bagaimana caranya agar harga pokok produksi petani untuk tanaman cabai bisa diminimalisir. Kita berharap dengan sayembara ini dapat mencari pola, upaya, atau teknik bagaimana bisa menanam cabai, SOP tanam cabai yang baik, menanam cabai dengan murah, tetapi hasilnya maksimal," terangnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto menuturkan, kriteria penilaian salah satunya adalah dalam satu batang pohon bisa menghasilkan 2 kilogram cabai. Kemudian, dihitung pula dari biaya produksi itu bisa menghasilkan keuntungan berapa, sebab jangan sampai meski secara kuantitas banyak, namun petani tidak bisa menangguk keuntungan maksimal.

"Sayembara ini diikuti petani, kelompok tani dari berbagai kecamatan yang ada, kecuali Bejen, karena memang bukan daerah penghasil cabai. Memang rata-rata sekarang satu pohon menghasilkan 0,8 kilogram, tapi Pak Bupati menghendaki produktivitas cabai digenjot sampai 2 kilogram, prinsip kami berusaha. Tujuannya kami ingin mendapatkan good agriculture practice atau tata cara budidaya cabai yang baik," tuturnya. (Ary;Sv;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook