Angka Kemiskinan di Temanggung Turun Jadi 7,78 Persen?
Ket [Foto]: Ilustrasi

Angka Kemiskinan di Temanggung Turun Jadi 7,78 Persen?

Temanggung, Media Center - Pada triwulan kedua year on year (yoy) angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung menunjukkan tren positif, atau turun hingga 0,9 persen.
?
?Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, tingkat kemiskinan di Kabupaten Temanggung turun dari 8,67 persen pada 2024 menjadi 7,78 persen. Penurunan ini menjadikan Temanggung sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan rendah di Jawa Tengah.
?
?Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana, menjelaskan, angka tersebut juga berada di bawah rata-rata nasional 8,47 persen, maupun rata-rata Jawa Tengah 9,48 persen.
?
?“Alhamdulillah, data dari BPS menunjukkan penurunan kemiskinan sekitar 0,9 persen. Artinya, Temanggung berada di bawah rata-rata nasional dan provinsi,” katanya, Senin (13/10/2025) ditemui di kantornya.
?
?Berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah penduduk miskin di Temanggung kini sekitar 62.000 jiwa dari total populasi hampir 800.000 penduduk. Adapun garis kemiskinan yang ditetapkan BPS tahun 2025 berada di angka Rp 443.000 per kapita per bulan, naik dari Rp 416.000 pada 2024.
?
?Menurut Hendra, kenaikan garis kemiskinan ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan dasar masyarakat yang harus diimbangi dengan pemerataan akses ekonomi, pendidikan, dan layanan dasar lainnya.
?
?Garis kemiskinan ini berkaitan erat dengan tingkat pengangguran, ketersediaan sarana prasarana dasar, serta daya beli masyarakat. 
?
?"Maka, upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya menyasar orang per orang, tapi juga penyediaan akses transportasi dan pelayanan publik,” jelasnya.
?
?Untuk mempercepat penurunan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Temanggung mengoptimalkan berbagai intervensi. Termasuk untuk mengurangi pengeluaran, maupun meningkatkan pendapatan masyarakat.
?
?Langkah-langkah yang dilakukan antara lain memberikan bantuan sosial melalui Dinas Sosial, program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibiayai dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, hingga CSR perusahaan. 
?
?Kemudian, penyediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan, serta program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan UMKM dan bantuan peralatan usaha untuk keluarga miskin.
?
?“Tahun ini, ada sekitar 1.200 rumah yang mendapat bantuan perbaikan dari berbagai sumber pendanaan. Selain itu, juga ada pelatihan dan bantuan usaha agar warga bisa meningkatkan pendapatan,” ungkap Hendra.
?
?Dari hasil evaluasi, warga miskin di Temanggung masih banyak tersebar di wilayah bagian barat Temanggung. Kawasan ini disebut memiliki tantangan geografis dan keterbatasan akses ekonomi.
?
?“Memang masih banyak yang berada di wilayah barat. Faktor geografis dan jarak dari pusat ekonomi jadi kendala utama. Tapi secara umum kondisi infrastruktur kita sudah mulai membaik,” jelasnya.
?
?Kendati begitu, Pemerintah Kabupaten Temanggung menargetkan angka kemiskinan terus menurun secara bertahap dalam dua tahun ke depan.
?
?"Melalui sinergi lintas sektor dan peningkatan efektivitas program penanggulangan kemiskinan, kami optimistis angka kemiskinan terus menurun di Temanggung," harapnya. (Fir;Ekp)

Ilustrasi
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook