Ket [Foto]: 20 Tahun Tak Ada Kabar, Pekerja Migran Asal Temanggung Ditemukan; Keluarga Difasilitasi Pembuatan Paspor
Pemkab Temanggung Fasilitasi Pembuatan Paspor Keluarga TKW Yang Jadi Korban Penyiksaan di Malaysia
Temanggung, MediaCenter – Mimpi pihak keluarga untuk berjumpa dengan Seni (47), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung yang diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya sendiri di Malaysia, tampaknya akan segera terwujud.
Pemerintah Kabupaten Temanggung yang berkomitmen untuk terus membantu mengawal kasus ini, telah memfasilitasi pembuatan paspor bagi sang putera korban yang bernama Riki Alvian, serta satu keponakan yang bernama Lilin.
Kedua mengikuti proses pembuatan paspor di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Temanggung, pada Selasa (25/11/2025) pagi. Paspor tersebut, akan digunakan sebagai syarat penerbangan mereka menuju Negeri Jiran, guna berjumpa dengan korban.
Hal tersebut ditempuh, menyusul kunjungan Bupati Agus Setyawan ke rumah mereka. Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Temanggung meminta Kepala DPMPTSP untuk secepatnya memfasilitasi proses pembuatan paspor agar Seni dan keluarga bisa berkumpul kembali.
“Terima kasih telah difasilitasi dalam pembuatan paspor sebagai syarat kami ke Malaysia untuk segera menemui ibu (Seni-red)," ujar Riki.
Keduanya mengaku terkejut dan sempat tak percaya, saat mendapat kabar, bahwa anggota keluarga mereka yang hilang kontak selama 20 tahun di Malaysia, masih ditemukan dalam keadaan hidup. Lilin, sang keponakan korban menyebut, bahwa sejatinya tujuan utama keberangkatan korban ke Malaysia adalah untuk bekerja.
Selama 20 tahun, berbagai upaya telah mereka tempuh guna mengetahui perihal keadaaan dan keberadaan Seni. Mulai dari mengirim surat hingga menghubungi pihak-pihak yang ditengarai mengetahui keberadaan korban.
"Sebelum dua tahun masa kontrak, itu masih ada kabar, cuma sekali atau dua kali kurang lebihnya. Setelah itu, sama sekali hilang kontak, tidak ada kabar sama sekali. Setelah tidak ada respons lagi dari alamat majikan, keluarga hanya bisa menduga-duga. Mungkin menikah lagi atau bagaimana," bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, titik terang terkait Seni awalnya muncul usai Kapolres Temanggung datang ke rumah mereka untuk memberitahu kepada keluarga, bahwa korban sudah diamankan oleh pihak KBRI di Malaysia.
“Kabar tersebut membuat keluarga terkejut. Tetapi, keyakinan baru muncul setelah polisi memberikan penjelasan detail dan menunjukkan video korban. Setelah itu, pihak keluarga juga langsung ditelepon dari pihak di Malaysia,” pungkasnya. (Tfa;Ifn;Ekp)








Tuliskan Komentar anda dari account Facebook