Ket [Foto]: TENGKLENG MAK NOK TEGOWANO, KULINER TRADISIONAL YANG BIKIN KANGEN
TENGKLENG MAK NOK TEGOWANO, KULINER TRADISIONAL YANG BIKIN KANGEN
Temanggung, MediaCenter – Tengkleng merupakan makanan khas Solo yang terbuat dari tulang-tulang daging kambing yang direbus dan dibumbui dengan rempah-rempah dan dihidangkan dengan nasi terpisah.
Jika ingin menikmati tengkleng lain dari yang lain adalah tengkleng Mak Nok (45 th) yang berada di Desa Tegowano , Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, dengan warung berukuran kecil yang letaknya di pojokan desa. Jangan kaget begitu menjejakkan kaki di warung yang hanya memanfaatkan ruang tamu berukuran 6 x 6 meter.
Ada dua meja panjang yang tertata di dalam ruangan dan satu meja panjang juga ada di teras warung juga kursi plastik ukuran standar satu orang. Dua puluh orang pembeli bisa menikmati tengkleng dengan santai layaknya seperti di rumah sendiri.
Dengan warung yang sederhana, namun memiliki cita rasa yang khas tersendiri dengan tetelan daging yang sangat empuk, kuah yang gurih sedikit pedas dan tanpa bau prengus dari daging kambing. Rasa dan tidak prengus ini menjadi ciri khas warung Mak Nok, sedangkan cara makan tengkleng ini adalah dengan menguliti daging yang menempel di tulang dengan digigit dan menyeruput tulang yang berisi sumsum yang dicampur dengan kuah dengan menggunakan sedotan minuman, menambah sensasi tersendiri.
Usaha yang sudah dirintis sejak 1990-an ini bisa menghabiskan sekitar 20 kg tulang dan 15 kg daging kambing per harinya, kadang juga menyembelih kambing sendiri, sedangkan proses memasaknya membutuhkan waktu rata-rata dua sampai empat jam, tergantung tingkat kealotan daging itu sendiri. Proses memasaknya diawali dengan membersihkan tulang kambing muda, termasuk tengkoraknya.
“Untuk menghilangkan bau prengusnya pengerikan tulang untuk menghilangkan bulunya itu menjadi syarat utama, juga gigi-gigi dari kepala kambing juga disikat sampai benar-benar bersih” kata Mak Nok sang pemilik warung.
Sedangkan untuk harga perporsi sangatlah terjangkau dan bisa dibilang murah hanya dengan Rp.20.000 sudah termasuk nasi, pelanggan bisa menikmati tengkleng dengan puas, karena porsinya yang lumayan banyak bisa mengenyangkan pelanggan yang datang. Pengunjung tidak hanya dari wilayah Temanggung saja, banyak juga yang datang dari luar kota misalnya Magelang, Wonosobo, Semarang bahkan ada yang dari Surabaya.
"Setiap harinya, kami buka jam 10.00 WIB, tapi untuk tengklengnya baru bisa dilayani sekitar jam 11.00 sampai jam 12.00 WIB pas masakannya matang dan jam tiga atau empat sudah habis," katanya
Edi Sutarto salah satu pelanggan setia dari Semarang yang datang bersama keluarga dan rekan kerja sengaja mampir untuk menikmati tengkleng Tegowano Temanggung, setelah melakukan kerja di Purwokerto, karena dari Purwokerto melewati Temanggung, sengaja menyempatkan untuk mampir.
“Saya memang sering makan tengkleng disini, selain murah juga rasanya beda dari tengkleng yang lain, begitu disantap, rasa kuahnya gurih, asam, pedas dan asin. Rasanya tidak eneg, tetapi segar, pedasnya pas juga yang bikin kangen, yaitu sama sekali tidak prengus,” ungkapnya.
Warung mak Nok libur setiap hari Minggu dan hari besar, selain itu juga menerima pesanan untuk acara-acara tertentu.
(MC TMG / Penulis / Foto : Coeplis / Editor ; Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook