Ket [Foto]:
HUT KE-114, BBRSBG TEMANGGUNG BERGANTI NAMA
Temanggung, MediaCenter-Peringatan HUT ke-114 tahun Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Temanggung menorehkan sejarah baru.
Kementerian Sosial Republik Indonesia mengganti nomenklatur lembaga yang didirikan oleh Keluarga Grafstaal ini dengan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini di Temanggung melalui Peraturan Menteri Sosial No. 18 Tahun 2018.
Disebutkan berdasarkan karakteristik tugas dan fungsinya BBRSPDI merupakan pusat rujukan nasional dan menjadi laboratorium untuk mengembangkan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual.
“Sasaran pelayanan dengan fokus utama untuk meningkatkan keberfungsian sosial dan kemandirian penyandang disabilitas intelektual agar mampu berperan serta aktif dalam pembangunan,” kata Kepala BBRSPDI Kartini di Temanggung, Murhardjani, saat menyampaikan sambutan pada puncak peringatan HUT ke-114 BBRSPDI, Selasa (18/9).
Instansi yang merupakan UPT dari Kementerian Sosial ini dalam pergantian nama mengalami perubahan nama struktur organisasi yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Misalnya semula Bidang Rehabilitasi Sosial menjadi Bidang Layanan Teknis Rehabilitasi Sosial, semula Bidang Program dan Advokasi Sosial menjadi Bidang Data, Advokasi dan Evaluasi.
Perubahan terjadi untuk penguatan fungsi Balai Besar maupun UPT di lingkup Kementerian Sosial. “Kita besok (Rabu 19/9) menerima anugerah dari KemenPAN RB sebagai salah satu lembaga yang memenangkan TOP 99 Inovasi pelayanan publik melalui program Sheltered Workshop Peduli,” lanjutnya.
Murhardjani menjelaskan, pada tahun ini program yang diberikan BBRSPDI Kartini di Temanggung antara lain program regular sebanyak 150 penerima manfaat dari 12 provinsi dan daycare 10 penerima manfaat. Selain itu, program Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga sebanyak 355 orang penerima manfaat dari 9 lokasi kabupaten dan program rehabilitasi sosial berbasis masyarakat Sheltered Workshop Peduli sebanyak 125 penerima manfaat dari 4 lokasi kabupaten serta replikasi Sheltered Workshop Peduli di Wonosobo, Blitar dan Situbondo.
“Jenis pelayanan yang diberikan adalah bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan, kewirausahaan/menyalurkan pada dunia usaha,” terangnya.
Pada HUT kali ini, BBRSPDI sekaligus melaunching sejumlah fasilitas untuk disabilitas fisik berupa ramp bagi pengguna kursi roda di gedung tata usaha yg merupakan bagian dari pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Selain itu juga peresmian mural jalur underpass yang membelah Jalan Kartini yang digunakan bagi penerima manfaat. “Kami juga melepaskan balon berhadiah, jadi warga yang menemukan bisa dapat hadiahnya,” pungkasnya.
(MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor: Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook