Ket [Foto]:
Ajarkan Jadi Barista Pada Disabilitas Intelektual
Temanggung, MediaCenter Dengan tren film Filosofi Kopi 1 (satu) dan 2 (dua) memberi dampak yang sangat signifikan dalam perkembangan di dunia Kopi di Indonesia, sehingga meminum kopi terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari makin menjamurnya caffe dan kedai kopi lokal.
Tak terkecuali di Kabupaten Temanggung yang berada di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah dengan kopi yang dihasilkan hampir 60 persen berasal dari Temanggung. Hal tersebut juga mempengaruhi munculnya produk-produk kopi lokal, kedai-kedai kopi lokal, serta melahirlkan profesi baru yaitu Barista (penyaji kopi) yang kini makin banyak ditekuni oleh sebagian besar anak-anak muda.
Dua hal tersebut memunculkan sebuah gagasan bagi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini di Temanggung untuk memberikan pelatihan bagi siswanya untuk menjadi seorang Barista. BBRSPDI Kartini Temanggung memberikan pelatihan meracik kopi atau barista kepada para penerima manfaat.
Dalam pemberian materi tersebut akan diberikan langsung oleh ahli dan pakarnya yang telah terjun di dunia Barista dan Kopi di Temanggung yaitu pemilik Java Temanggung Caffee sekaligus Ketua Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung Rio Ricardo Sitanggang.
Dan Pada Hari Selasa 16 Oktober 2018 BBRSPDI menandatangani kerja sama dengan Java Temanggung Coffee sebagai langkah awal diadakannya pelatihan penyaji kopi bagi penerima manfaat (PM) di BBRSPDI.
Rabu (21/11), Kepala BBRSPDI Murhardjani menjelaskan melalui via telepon bahwa pihaknya berharap kegiatan ini bisa menambah keterampilan bagi PM ke depan agar lebih mandiri. "Kami memberi kesempatan kepada anak-anak menjadi barista. Dengan belajar edukasi kopi ini semoga bisa bermanfaat sekaligus untuk melatih kemandirian serta melatih life skill untuk mereka," tandasnya.
Penyaji kopi atau pelatihan menjadi Barista merupakan tambahan keterampilan baru di BBRSPDI. Sebelumnya telah ada pelatihan keterampilan pembuatan keset, kerajinan batik ciprat, pembuatan batako, menjahit, gerabah, dan peternakan, pungkas Murhardjani.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan di dunia kopi, kata Murhardjani, barista menjadi profesi yang menarik serta dapat menjadi peluang yang bagus. Hal inilah yang ingin ditangkap pengelola BBRSPDI Kartini Temanggung. "Setelah mendapat bimbingan dari para pelatih yang memang berkopenten di bidang kopi dan barista, ke depan anak-anak kami nantinya bisa magang di Kedai-kedai, Caffee Shop, dan Restoran. Jika terbukti kualitas dan kinerjanya bagus, syukur bisa kerja di tempat magang sebelumnya," ujar Murhardjani.
Sedangkan dijumpai disela-sela memberikan pembelajaran pengenalan menjadi Barista atau bagaimana cara meracik kopi, Rio Ricardo Sitanggang ketika membimbing siswa BBRSPDI Kartini Temanggung dibantu tujuh temannya. "Saya bersama teman-teman di sini murni perjuangan dan pengabdian, mimpi kami agar mereka nanti bisa ikut kejuaraan barista nasional bahkan internasional," ujar pria asal Medan yang sangat mencintai kopi Temanggung tersebut.
Pemilik Java Temanggung Coffee tersebut menyampaikan bahwa, pelatihan ini merupakan kelas perdana. Untuk kelas perdana ini diikuti enam anak. "Kami latihan seminggu tiga kali yaitu, Senin, Rabu, dan Jumat. Target kami, mereka dilatih sampai bisa. Jika sudah lulus, berikutnya nanti dibuka kelas baru," papar Ketua Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung/ Editor:EJP )
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook