Budi Daya Melon Kualitas Super dengan Konsep Rumah Kaca
Ket [Foto]: Partiyah (41) warga Dusun Craken, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung meraup keuntungan besar dari budi daya buah melon.

Budi Daya Melon Kualitas Super dengan Konsep Rumah Kaca

Temanggung, Media Center - Konsep bertani hidroponik dengan menggunakan rumah kaca (green house) memang menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan atau hanya memiliki lahan sempit dan tidak produktif. 

Di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, seorang ibu rumah tangga bernama Partiyah (41)warga Dusun Craken, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, meraup keuntungan besar dari budi daya buah melon. Karena dengan konsep rumah kaca dan sistem irigasi tetes, Partiyah dapat menghasilkan buah melon berkualitas super.

"Bertani hidroponik dengan konsep rumah kaca ini memiliki beberapa keuntungan, selain murah biaya perawatannya, hasil produktivitas tanaman juga sangat tinggi dan berkualitas super, dibandingkan menanam melon dilahan konvensional. Bahkan, dirumah kaca ini tanaman aman dari serangan hama dan penyakit," katanya di Temanggung, Sabtu (13/3/2021). 

Di rumah kaca berukuran 18x72 meter itu kini Partiyah memiliki tiga ribu lebih tanaman melon. Melon yang ditanam adalah melon jenis Honeymoon, melon Dino dari Brazil, serta melon Rangipo dan melon Yubari dari Jepang.

"Melon Honeymoon masa panennya adalah 60 hari, melon Dino bisa panen 75 sampai dengan 80 hari sejak tanam, sedangkan untuk melon Rangipo dan Yubari bisa dipanen pada usianya 60 sampai dengan 65 hari sejak tanam," imbuhnya. 

Ia menambahkan, untuk satu pohon dirinya menargetkan bisa memanen minimal 1,5 kilo. Sehingga konsep pertanian modern ini mampu memanen hingga 4,5 ton, dengan harga jual antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000 perkilo, tergantung dari jenis melonnya. Karena melon Honeymoon dan Dino dijual dengan harga Rp 20.000 hingga Rp.30.000 perkilo. Sedangkan untuk melon jenis Rangipo dan Yubari dijual dengan harga Rp40.000 ribu perkilo. 

"Dari harga jual yang tinggi ini dipasaran, setiap bulan saya bisa meraup keuntungan hingga 30 juta rupiah per bulannya. Rata-rata para pembeli dari berbagai daerah di Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya.

Agung Tri Wibowo, pendamping petani melon dari PT Penta Agri Nusantara Semarang mengatakan, konsep bertani hidroponik dengan menggunakan rumah kaca memang solusi bagi masyarakat yang tidak punya lahan luas. Sehingga dengan memanfaatkan lahan sempit itu masyarakat dapat bercocok tanam tanaman hortikultura untuk menambah penghasilan.

"Sebetulnya potensi kita di Jawa Tengah, khususnya di Temanggung potensi luar biasa. Farm Craken ini adalah optimalisasi lahan sempit maupun lahan yang tidak produktif untuk tanaman. Sehingga disulap menjadi green house untuk tanaman hortikultura, dengan media cocopeat," jelasnya.

Ia menambahkan keunggulan lain dari bertani hidroponik menggunakan rumah kaca ini adalah dapat menghasilkan buah melon yang dapat dipanen sepanjang musim. Selain itu, rasa buahnya juga lebih manis dan renyah, dibandingkan melon yang ditanam di areal persawahan biasa. (MC TMG/Firman;Ekape)

Partiyah (41) warga Dusun Craken, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung meraup keuntungan besar dari budi daya buah melon.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook